1. Model Pembelajaran inkuiri
Inkuiri
adalah model penemuan yang dirancang guru sesuai kemampuan dan tingkat
perkembangan intelektual peserta didik, mengurangi ketergantungan kepada guru
dan memberi pengalaman seumur hidup. Penemuan sering dikaitkan dengan inkuiri.
Penemuan boleh diartikan sebagai proses mental mengasimilasikan konsep dan
prinsip. Penemuan berlaku apabila seseorang itu menggunakan proses mental dalam
usaha mendapatkan satu konsep atau prinsip.
Ø Metode eksperimen
Arikunto
(2006) mendefinisikan eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab
akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor
lain yang mengganggu
Ø Metode demonstrasi
adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa
atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat
diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya (Syaiful,
2008:210).
Ø
Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek
dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang luas observasi
sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun
mungkin dapat diulang. Oleh sebab itu observasi hendaknya dilakukan oleh orang
yang tepat. Dalam observasi melibatkan 2 komponen yaitu si pelaku observasi
yang lebih dikenal sebagai observer dan objek yang di observasi yang dikenal
sebagai observee.
2.
Pengajaran
berbasis kerja
adalah
bentuk pembelajaran kontekstual dimana proses pembelajaran dipusatkan pada
tempat atau terjun langsung pada lapangan kerja dan meliputi program yang
terencana dari pelatihan formal dan mentoring, dan pencarian pengalaman kerja model
pengajaran berbasis kerja ini dapat dilihat langsung pada sekolah SMK.
3. Pengajaran berbasis proyek
Berbasis
Proyek merupakan metoda belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal
dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. PBL dirancang untuk digunakan
pada permasalahan komplek yang diperlukan pelajar dalam melakukan insvestigasi
dan memahaminya
4. Pengajaran berbasis jasa
adalah pendidikan/program pembelajaran yang diselenggarakan disekolah sesuai dengan kebutuhan daerah, dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya alam, sumber daya manusia, geografis, budaya,
historis dan potensi daerah lainnya yang bermanfaat dalam proses pengembangan
kompetensi sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik.
5. Pengajaran otentik
Pengajaran
otentik adalah pengajaran yang berbasis penilaian Penilaian otentik menekankan
pengukuran hasil pembelajaran yang berupa kompetensi peserta didik untuk
melakukan sesuatu, doing something, sesuai dengan mata pelajaran dan
kompetensi yang dibelajarkan. Tekanan capaian kompetensi bukan pada pengetahuan
yang dikuasai peserta didik, melainkan pada kemampuan peserta didik untuk menampilkan,
mendemonstrasikan, atau melakukan sesuatu yang merupakan cerminan esensi pengetahuan
dan kemampuan yang telah dikuasainya tersebut.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan